Di
sekolah sangat mungkin ditemukan siswa yang yang bermasalah, dengan menunjukkan
berbagai gejala penyimpangan perilaku. yang merentang dari kategori ringan
sampai dengan berat. Upaya untuk menangani siswa yang bermasalah, khususnya
yang terkait dengan masalah siswa malas
masuk sekolah .
Tidak semua siswa yang belajar di
sekolah itu rajin, ada saja siswa yang dalam kesehariannya bermalas-malasan
masuk atau hadir ke sekolah. Dari beberapa kasus yang pernah saya alami, siswa
yang malas ini karena beberapa faktor yang menyebabkan mereka malas ke sekolah.
Beberapa faktor yang membuat siswa malas masuk
sekolah :
1.
Ada pelajaran yang tidak mereka sukai, misalnya
matematika, bahasa Inggris, Olahraga atau pelajaran lainnya.
2.
Ada guru yang tidak mereka senangi, mungkin
karena beberapa hal seperti cara menyampaikan materi, metode mengajarnya yang
kurang menyenangkan, cara guru berbicara yang suka menyinggung perasaan
siswanya dan lain-lain.
3.
Permasalahan pribadi di rumah. Pertengkaran
orang tua yang dilihat oleh anak bisa menyebabkan mereka malas ke sekolah dan
selalu memikirkan keadaan orang tuanya. Apalagi sampai terjadi perceraian anak
akan semakin malas pergi ke sekolah karena mereka tidak punya tujuan lagi.
4.
Permasalah pribadi dengan teman di sekolah.
Terkadang permasalahan pribadi di sekolah menyebabkan siswa enggan masuk ke
sekolah. Mungkin karena ada rasa takut, malu, terancam dan lain sebagainya.
5.
Lingkungan sekitar. Pengaruh lingkungan sangat
berat bagi siswa untuk ke sekolah dengan rajin. Misalnya tiap malam teman-temannya
selalu ngajak begadang, nongkrong, main game, dan lain sebagainya.
Dari
permasalahan tersebut siswa jadinya malas untuk pergi ke sekolah. Bagaimana
seorang guru mengatasi hal tersebut.
Berikut cara mengatasi siswa malas sekolah :
1.
Memanggil siswa bicara secara secara personal
mengenai permasalahan yang dihadapi.
2.
Jika siswa tidak masuk sekolah beberapa hari,
wali kelas harus menengok ke rumah siswa yang tidak masuk sekolah tersebut.
Lalu berbicara dengan siswa dan orang tua atau wali murid tentang permasalahan
yang dihadapinya.
3.
Setelah menemukan permasalahan lalu mengambil
solusi antara siswa, guru, wali kelas, guru bimbangan dan konseling serta orang
tua atau wali murid.
4.
Jika permasalahan dengan teman, kita undang
temannya yang bermasalah dengan siswa tersebut dan mengungkapkan permasalahan
dan cari jalan keluarnya.
5.
Jika permasalahan dengan guru, bicarakan
permasalahan dan cari solusi yang saling menguntungkan.
6.
Jika permasalahan karena orang tuanya, kita
kembalikan kepada orang tua dan siswa. Guru hanya memberikan motivasi agar
siswa terus sekolah jangan sampai putus sekolah.
7.
Demikian pengalaman saya dalam mengatasi siswa
yang malas sekolah, mudah-mudahan bermanfaat. Jika ada kekurangan silakan
tambahkan ke komentar.
CABUT PAKE SURAT IZIN PALSU
Quote:
Ada sebagian anak SMA yang malsuin tanda tangan guru atau orang tuanya
buat bolos sekolah. Biasanya yang begini adalah tipikal anak cerdas yang gak
suka kalau terlalu ngikutin peraturan sekolah. Kalau kamu sering kayak gini,
kemungkinan kamu adalah tipe kreatif pembangkang. Selama kamu bisa bertanggung
jawab akan tindakan kreatif kamu yang diluar norma, gak masalah.
CABUT BOLOS SEKOLAH DARI PAGI
Quote:
Ini adalah tipe gak mau repot. Daripada susah – susah siapin surat
palsu, lebih baik gak masuk aja sekalian dari awal. Kalau kamu sering cabut pas
SMA dengan cara begini, berarti kamu gak mau ribetan, maunya yang simple dan
instan aja. Biasanya sih kayak gini gak asik gitu deh. Biasanya males diajak
seru-seruan gitu.
CABUT PURA-PURA SAKIT
Quote:
"Aduh saya sakit nih pak, kayaknya demam gara-gara kemarin abis
ngejagain kakek tetangga sebelah yang lagi flu deh pak. Mungkin juga ketularan,
kata dokter UKS saya disuruh pulang aja pak". Kalau kamu sering
menggunakan cara ini, kemungkinan besar kamu adalah calon aktor yang
menjanjikan. Bayangin aja kalau kamu bahkan bisa meyakinkan guru kamu pas SMA
dengan pura-pura sakit. Gak gampang loh pura-pura sakit, kalau terlalu lebay
bakalan ketauan, sedangkan kalau kurang menjiwai orang gak akan percaya.
CABUT DENGAN KESEPAKATAN ORANG TUA
Quote:
Ini adalah cara cabut yang berkelas
, dimana terdapat kesepakatan dari salah satu pihak kuat yang menjadi
backingan kamu, yaitu orang tua kamu. Dengan membuat sedikit skenario, sedikit
kemampuan bernegosiasi, kamu berhasil membujuk mama atau papa kamu untuk
menuliskan surat izin ke sekolah agar kamu bisa bolos. Jelas dong, kalau kamu
sering kayak begini pas SMA, kamu adalah negosiator handal yang bisa membujuk
orang untuk berdiri disisi kamu untuk mendukung kamu. Mantap .
CABUT NEBENG ACARA SEKOLAH
Quote:
Maksudnya, setiap kali ada acara sekolah, misalnya pertandingan basket
di sekolah lain, lomba pembacaan puisi di kelurahan, dan lain sebagainya, kamu
selalu nebeng para peserta dengan dalih sebagai supporter atau bahkan peserta.
Kalau kamu sering kayak begini, berarti kamu tuh haus akan informasi dan kamu
bisa diterima di banyak lingkungan permainan. Gak mungkin temen-temen basket
kamu mau nyelundupin kamu kalau kamu gak deket kan sama mereka? Dan kamu juga
gak mungkin dapet info ada perlombaan pembacaan puisi di kelurahan kalau kamu
gak sering nyari informasi kan?
VISI SEKOLAH
Terciptanya sekolah ramah anak, unggul dalam prestasi,
berkarakter,berakar pada budaya bangsa, dan berwawasan lingkungan, berlandaskan
IMTAQ dan IPTEK.
MISI SEKOLAH
1. Melaksanakan pembelajaran
dan bimbingan secara efektif dan kompetitif
2. Mendorong dan membantu siswa
untuk mengenali potensi dirinya sehingga dapat dikembangkan secara optimal
3. Menumbuhkan semangat
keunggulan secara intensif kepada seluruh warga sekolah
4. Membudayakan kegiatan 7 S
yaitu senyum, salam, sapa, sopan, santun, semangat dan sepenuh hati pada seluruh warga sekolah
5. Menumbuhkan dan melestarikan budaya lokal.
6. Menumbuhkan penghayatan
terhadap ajaran agama yang dianut sebagai landasan kearifan lokal dalam bergaul
dan bertindak.
7. Mengembangkan mutu
kelembagaan dan manajemen.
a. Visi
: Bersaing dalam prestasi,
bertaqwa, trampil dan berbudi luhur.
b. Misi
: 1. Melaksanakan pembelajaran secara
efektif.
2. Membimbing siswa untuk
melaksanakan ajaran agama.
3. Mengembangkan potensi siswa.
4. Meningkatkan disiplin warga
sekolah.
5. Memotifasi siswa untuk
berprestasi.
6. Menumbuhkembangkan semangat
rasa cinta Bangsa dan Negara.
7. Mengembangkan jiwa seni dan
budaya serta kesetiakawanan
8. Menumbuhkambangkan rasa cinta
kebersihan, keindahan, keamanan, kesehatan dan kekeluargaan.
No comments:
Post a Comment